Rabu, 19 Mei 2010

iya

iya aku cinta
iya aku sayang...

mo gimana lagi
siapa yang bisa nebak datangnya perasaan...


wew...hati ini membuka lagi untuk merasa...tapi udah tertutup lagi dengan rasa yang sama

Senin, 19 April 2010

PencuriKu

Kamu udah berani nyuri
tapi lari dari kuasaku tuk menahanmu

kamu mencuri sesuatu yang paling sulit aku rasakan dan timbulkan
sesuatu yang aku tak pernah tahu kapan ia akan datang dan berakhir

dan sekarang kau berhasil membuatlu mati rasa...

hatiku keram dan mengelupas

aku benar dalam cinta...karena tidak ada yang salah dengan mencintai
yang salah adalah,,,,seandainya aku mudah untuk melupakan maka aku takkan pernah merasa sakit seperti ini
sakit yang menggila dan menggerayangi seluruh darahku hingga mengkerut nadi ini
kau telah berhasil mengambilnya...

HatiKu...untukmu

Senin, 15 Februari 2010

kalimat berharga

kalimat yang kau ketikkan dari tuts2 pada gadgetmu
akan tersimpan rapi pada layar pribadiku

dan janjiku...kalimat itu tak akan ter backspace sedikit pun


aku sangat menghargai kalimat terakhir yang kau ketikkan

tapi,,,sekarang tak akan ada lagi getar yang bergetar di setiap malam

terima kasih atas semuanya...

you still being my man in my mind....

^_^

Kamis, 04 Februari 2010

jujur

Yuhuu...

aku loh bingung sama temen2ku yang pada pacaran
yang lain jadi berasa ngontrak...wkwkwk

tapi ada tapinya...
aku kok jadi ngerasa sepi yaw...bukannya mo ngiri...nggak lah yaw

aku cuma bersyukur,,,
maksudnya adalah....
kalo ngelihat mereka,,,kayak ngga bebas aja..mereka jadi kayak orang lain gitu

hhh....cinta tuh emang aneh bener dah..
mungkin bener kata temenku, karena aku belum ngalaminnya, makanya ga tahu apa

tapi aku yakin, ada sesuatu yang indah di balik bakwan...eh dibalik ini semua


woyoooo
^^

Selasa, 20 Oktober 2009

Wew..

Cuapee deh...

untung blogku yang ini masih aktif,,jadine kalo buat ngelink ama pak/bu dosen
yah Alhamdulillah deh..

met berjuang deh, buat temen2ku yang kudu bikin/ngupdate blognya lagi
semangat yeee....

Senin, 19 Oktober 2009

Kista Cinta

“Luna kamu ngga apa-apa?” tanya Mita terhadap Luna yang sedang merintih kesakitan
“Ngga apa-apa kok, ini udah biasa” jawab Luna sambil memegang perutnya
“Yah makanya jangan dibiarin jadi biasa, yuk aku anter ke dokter, jangan dibiasain Lun, takutnya ada apa-apa” balas Mita khawatir
“Ngga apa-apa kok, Mit..aku ngga mau ngerepotin” ungkap Luna lagi
“Halah koe, kayak ama siapa aja. Udah yuk” ajak Mita sambil menggelamit lengan sahabatnya itu

Sementara itu…
“Ma, aku pasti nikah, tapi ngga sekarang, aku harus focus sama kerjaan aku. Aku kan juga harus ngambil studi S2 ” kata Yudha
“Mama tunggu calon menantu mama malam ini, kalau tidak, kamu harus siap mama jodohkan.Titik” jawab seorang wanita dari line telepon yang langsung memutuskan sambungan teleponnya
“Ah…Mati gue” kesal Yudha sambil melempar handphonenya ke tempat tidur pasien

Di tempat parkir Rumah Sakit…
“Udah Mit, aku ngga kenapa-napa kok, mending kita balik aja” pinta Luna terhadap sahabatnya
“Ngga bisa sebelum perut kamu diperiksa, emangnya kamu pikir aku ngga tahu apa, kalo perut kamu itu sering sakit, ngga baik lho Lun, kalo itu Kista gimana?” tukas Mita khawatir
“Walah…Naudzubillah..jangan sampe, yow is yuh” ajak Luna mulai takut
Mita dan Luna sedang duduk di ruang tunggu, ketika dr. Yudha melewati mereka. Luna mengawasi dr. Yudha, begitu pula dengan dr. Yudha yang langsung melemparkan senyum kepada Luna yang membuat Luna langsung menunduk malu. “Lun, dokternya ndelengna kamu terus…kayaknya ada hati deh Lun” seru Mita berbisik
“Huzz…ngawur koe, lah kalo ngga ada hati, gimana dia bisa hidup toh non,,,non…cape deh…aduh” balas Luna sambil meringis kesakitan
“Walah…mba suster kapan giliran temen saya?” tanya Mita pada seorang perawat
“Iya…mari mba silahkan masuk” ajak si perawat
“Aku ngeneh wae ya Lun, ngga kuat aku lihat jarum suntik” kata Mita dengan mata yang iba
Luna hanya mengangguk sambil tersenyum. Dia memasuki ruangan dokter spesialis kandungan. Luna terpaku melihat dokter yang tadi tersenyum padanya. “Masya Allah, lha kok dia doktere? Walah kepriwe kie? Bakal dipegang-pegang nih..kirain dokter kandungannya cewe…walah…biyungggg” teriak Luna dalam hati
“Mari silahkan duduk” sapa dr. Yudha ramah
Luna hanya mengangguk kemudian duduk di kursi yang dipersilahkan
“Mana suaminya kok cuma sendiri?” tanya dr Yudha sambil menyiapkan catatan
“Hah? Suami? Maaf dok, saya belum nikah dan masih perawan tulen, saya cuma sakit perut, temen saya yang nyuruh langsung datang ke dokter kandungan, katanya mbok aku kena kista..ihh..jangan sampe” jelas Luna antusias
Dokter Yudha menahan tawanya dengan menutup mulutnya “Ya sudah, sekarang kamu berbaring dulu di sana” kata dokter sambil menunjuk tempat tidur pasien
“Oalah..bakal dipegang-pegang aku…moh lah…” teriak Luna dalam hati
“Ngga apa-apa, saya ngga macem-macem kok, ayo, biar tahu, sebenarnya apa yang ada di perut kamu” ungkap dokter masih sambil menahan tawa melihat tingkah Luna yang seperti baru pertama kali ke dokter . Luna hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah dokter muda itu. Luna berbaring di kasur yang berselimut putih dengan bau yang khas. Dokter Yudha memasukkan tangannya dan menekan-nekan perut Luna yang membuat dia merintih. Kening dokter Yudha terlihat mengkerut yang membuat batin Luna jadi gelisah.
“Yup…eh, kamu pernah mengalami pendarahan pada saat haid?” tanya dokter
“Hmm…perasaan yang namanya haid, yah emang keluar darahnya dok” terang Luna polos
“Iya…saya tahu, apa pernah haid kamu berlebihan, hmm,,darahnya keluar banyak sekali” tanya dokter sekali lagi
“Oooo…itu pernah dok, sering malah, untungnya ya dok, aku ada di rumah,,jadine ngga begitu malu, abisnya, keluarnya kayak yang di tv gitu, kayak orang keguguran” jelas Luna
Dokter Yudha masih menahan tawa melihat tingkah Luna itu “Kalo gitu, untung temen kamu mbawa kamu kesini” jelas dokter
“Emangnya kenapa dok?” tanya Luna sambil membetulkan jilbabnya
“Yah..jadi kita bisa ketemu (batinnya) Apa yang dibilang temen kamu itu ternyata bener, kamu punya kista yang cukup besar. Dan itu harus segera dikeluarkan. Jadi ngga akan menyebabkan kanker” jelas dokter lembut
Luna menganga saking kagetnya, dia menitihkan air matanya. Dokter Yudha yang melihatnya, langsung memberikan sapu tangannya. Luna menghapus air matanya dengan sapu tangan itu. “Aku belum mau nikah dok” kata Luna tiba-tiba
“Siapa yang maksa kamu nikah?” tanya dokter heran
“Kata umi saya, kalo seorang perempuan kena kista, dia harus nikah, kalo ngga, nanti dia ngga bisa punya anak” jawab Luna sambil terisak
“Oalah..itu sih cuma mitos, terserah orang mau percaya atau ngga. Lagian, kista kamu ngga terlalu parah, masih bisa diangkat dengan operasi kecil, dan kamu bisa sembuh seperti semula. Jadi yah, sekarang tergantung kamu, mau operasi atau ngambil jalan lain dengan menikah seperti kata umi kamu?” ungkap dokter menenangkan
“Ooo…jadi kalo udah operasi, ngga perlu nikah?” tanya Luna polos
“Yah nikah, masa kamu mau sendirian terus” jawab dokter
“Hehehe, maksud aku gitu dok” balas Luna
“Tapi, kalo kamu emang pengen ngambil jalan umi kamu, yaitu nikah…Aku bersedia lho” ungkap dokter sambil tersenyum
Luna melongo saking kagetnya..”Eh…eh..makasih ya dok, udah diperiksa..mana resepnya dok?” tanya Luna mengalihkan perhatian
“Ehmm..kamu ini, pinter banget ngalihin pembicaraan, emangnya aku jelek banget ya?” tanya dokter sambil mencatat resep
“Ya Allah,,,ngga gitu dok, cuma…cuma…eh..ng” Luna bingung menjawab apa
“Udah ngga apa-apa…Aku bercanda kok” ungkap dokter sambil tersenyum
Luna membalas senyumnya sambil menepuk dadanya lega. “Kalo gitu makasih ya dok. Saya permisi dulu” ungkap Luna sambil mengulurkan tangan
Dokter Yudha membalas salaman Luna “Jangan lupa, kembali lagi kesini buat ngecek perut kamu. Kalo kamu mau, biar saya sendiri yang tangani operasi untuk kamu” ungkap dokter Yudha tulus
“Eh…itu…saya tanya umi saya dulu dok..Permisi” jawab Luna sambil berjalan keluar. Sesampainya di luar, Luna menghela napas lega, karena sudah tidak seruangan dengan dokter Yudha “Alhamdulillah, udah selesai,,,tadi tuh dia serius apa becanda ya? Lha…kok yo aku malah ngarep dadine…Astaghfirullah” batin Luna sambil tersenyum masam. Luna menghampiri Mita, sahabatnya, dan segera menuju apotik untuk menebus resep obat.

Sementara itu…
“Hhhh..ditolak ama bidadari…” Ungkap dokter Yudha sambil membuka kancing kemejanya. Dokter Yudha mengambil handphonenya dan menelpon seseorang. “Ma,,,jadi kan pertemuan malam ini. Aku nurut aja deh, mungkin ini emang yang terbaik buat kita” ungkap dokter Yudha pasrah
Dokter Yudha menyelesaikan pekerjaannya lebih awal. Setelah semuanya selesai, dokter Yudha melepas jas putihnya dan segera berganti pakaian yang ada di mobilnya. Dia mengenakan kemeja bergaris dan jins hitam serta tidak lupa dengan sepatu kets putihnya. Dia menggulung lengan bajunya sampai siku, kemudian dia pergi ke toilet untuk sedikit membenahi diri. Setelah selesai, dia keluar dengan langkah mantap menuju mobilnya. Dia pun pergi dari rumah sakit. Waktu menunjukkan pukul 17.40. Dokter Yudha sengaja berhenti pada sebuah Mesjid yang berada di pinggir jalan, dia melaksanakan sholat Maghrib. Setelah selesai sholat, dia pun berdoa “Ya Allah, apabila ini adalah keputusan yang terbaik untukku dan keluargaku, maka hamba mohon berikanlah petunjuk-Mu ya Robb, amin” dokter Yudha berjalan kembali ke mobilnya dia menarik napas untuk menenangkan batinnya. Dia menundukkan kepalanya paa kendali setir. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh selebaran yang tertiup angin yang menempel pada kaca depan mobilnya. Dokter Yudha keluar dari mobil dan mengambil selebaran itu, dalam selebaran itu tertulis “Datanglah Pada Workshop Kesehatan bersama dr. Astrid mengenai Kista pada reproduksi wanita..tanggal xx-xx-xxxx..” dokter Yudha tersenyum sambil membawa selebaran itu “Siapa tahu, ketemu lagi ama tuh anak, bakal gue kasih deh” ungkapnya sambil mengantongi selebaran itu. Dokter Yudha segera melaju menuju restoran Pringgading, tempat dia akan bertemu dengan seseorang yang dijodohkan ibunya dengannya. Sesampainya di Pringgading, dia kembali menarik napas “Bismillahirrohmanirrohiim” serunya. Dia berjalan menuju meja yang dituju, dia melihat ibu, ayah dan adiknya serta pasangan orang tua dari calon istrinya. Dia heran karena tidak melihat tanda-tanda adanya seorang gadis. “Nah itu anak saya sudah datang” ungkap ibu dari dokter sambil melamabaikan tangan. Dokter Yudha langsung mencium tangan kedua orang tuanya dan mengelus kepala adik perempuannya, kemudian dia menjabat tangan orang tua dari calonnya. Dokter Yudha duduk di salah satu kursi yang kosong. “Kak, aku jamin, kakak ngga bakal nyesel nikah ama dia, soalnya orangnya buaik buanget” ungkap adiknya yang hanya dibalas senyuman. Tiba-tiba ada seorang gadis yang menuju meja mereka. “Maaf lama, soalnya toiletnya penuh” ungkap si gadis yang kemudian melotot karena melihat calon suaminya begitu pula dengan dokter Yudha. “Kamu..?” tanya dokter Yudha
“Dokter…” ungkap si gadis yang ternyata adalah Luna yang kemudian membuat keduanya tersenyum. “Allahuakbar…Alhamdulillah” batin keduanya

bingung

Bingung nih...

gini nih kalo patah jantung..eh hati...

hhhh...yg kusuka dah ada yg punya..hikzzzz
cape deh...